`Ritual Terlarang` Gunung Kemukus Mendunia, Gubernur Malu

<h1 style="background-color: white; font-family: Oswald; font-size: 40px; margin: 0px; text-align: center;"> `Ritual Terlarang` Gunung Kemukus Mendunia, Gubernur Malu</h1> <div> <img alt="Ritual Terlarang Gunung Kemukus Mendunia, Gubernur Malu" src="http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2014/11/24/7636/664xauto-ritual-aneh-gunung-kemukus-disorot-dunia-ganjar-pranowo-malu-141124l.jpg" /></div> <div> <br /></div> <div> <h5 style="background-color: white; color: #333333; font-family: Oswald; font-size: 20px; line-height: 1.5em;"> Namun, Ganjar mengaku tak berwenang menutup praktik prostitusi berkedok ritual di Gunung Kemukus, Sragen.</h5> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> </div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> <strong>Dream -</strong> Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku malu praktik prostitusi di Gunung Kemukus, Sragen, <strong><a href="http://hotnewsserbaserbi.blogspot.com/2014/11/dunia-sorot-ritual-aneh-di-gunung.html" target="_blank">disorot dunia</a></strong>. Apalagi, praktik itu dibungkus dengan ritual yang dianggap menyimpang dari ajaran agama.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> "Sampai luar negeri tahu, malulah," kata Ganjar usai menghadiri acara pengarahan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin 24 November 2014.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Namun, Ganjar mengaku tak berwenang menutup praktik prostitusi berkedok ritual di Gunung Kemukus, Sragen. Menurut dia, kewenangan untuk menindak praktik terlarang yang menjadi sorotan dunia itu berada di tangan Bupati Sragen.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> "Ketika orang menanyakan ke saya, memang komparasinya tidak <em>apple to apple.</em> Kalau itu kewenangan provinsi dan dikasih kewenangan seperti Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama – Gubernur DKI Jakarta), sudah saya beresin dari kemarin. Tapi ini kan seperti Dolly ya, Dolly kan yang nutup bukan gubernur tapi koordinasi," tambah dia.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Ganjar mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati Sragen. Dia juga sudah meminta praktik prostitusi di Gunung Kemukus itu segera ditutup. "Karena itu prostitusi dan cukup berbahaya. Bahaya itu ya kita bicara dari sisi kesehatan, moralitas, <em>macem-macem</em> lah," tutur politisi PDI Perjuangan ini.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Menurut dia, perlu pelurusan pandangan di masyarakat. Lokasi itu harus dikembalikan sebagai tempat ziarah, bukan dengan menggelar ritual yang terlarang. "Kalau ziarahnya silakan, menurut saya mesti ada sekarang mengalihkan dalam rel ziarah, bukan dengan ajaran sesat prostitusinya," ucap Ganjar.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> <br /></div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em; text-align: center;"> <img alt="Ritual Terlarang Gunung Kemukus Mendunia, Gubernur Malu" src="http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resized/500x/real/2014/11/19/22847/ritual-aneh-di-gunung-kemukus-jateng-disorot-dunia-141119u.jpg" /></div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> <br /></div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Sebelumnya, nama Gunung Kemukus menjadi sorotan berbagai media internasional. Gunung dengan ketingian sekitar 300 meter di atas permukaan laut itu bahkan disebut sebagai `<em>sex mountain</em>` alias gunung seks. Julukan itu diberikan karena ritual berhubungan badan tanpa ikatan perkawinan untuk mencari pesugihan.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> <br /></div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Berdasarkan penelusuran wartawan SBS, Patrick Abboud, para pendatang di Gunung Kemukus bahkan ada yang murni bertujuan untuk mencari pasangan. (Ism, Sumber: <em>Merdeka</em>)</div> </div>

`Ritual Terlarang` Gunung Kemukus Mendunia, Gubernur Malu

`Ritual Terlarang` Gunung Kemukus Mendunia, Gubernur Malu Namun, Ganjar mengaku tak berwenang menutup praktik prostitusi berkedok ri...

Baca selengkapnya »

Dunia Sorot Ritual Aneh di Gunung Kemukus Jateng

<h1 style="background-color: white; font-family: Oswald; font-size: 40px; margin: 0px; text-align: center;"> Dunia Sorot Ritual Aneh di Gunung Kemukus Jateng</h1> <div> <img alt="Dunia Sorot Ritual Aneh di Gunung Kemukus Jateng" src="http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2014/11/19/7445/664xauto-ritual-aneh-di-gunung-kemukus-jateng-disorot-dunia-141119u.jpg" /></div> <div> <br /></div> <div> <h5 style="background-color: white; color: #333333; font-family: Oswald; font-size: 20px; line-height: 1.5em;"> Dalam laporan itu, Abboud menggambarkan gubuk-gubuk yang dipakai untuk hubungan terlarang itu berderet di sepanjang jalur menuju kompleks makam. Gubuk-gubuk itu berdesakan dengan tempat karaoke.</h5> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> </div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> <strong>Dream -</strong> Gunung Kemukus tengah menjadi sorotan dunia. Bukan karena keelokan panorama. Atau juga sumber daya alam yang tersimpan. Melainkan soal ritual yang dipraktikkan oleh orang-orang yang berkunjung ke gunung yang terletak di wilayah Sragen, Jawa Tengah, tersebut.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Karena sorotan itu, gunung ini seolah mendapat julukan baru. Media-media asing itu ramai-ramai menyebut Gunung Kemukusk sebagai `<em>sex mountain</em>` atau `gunung seks`. Nama gunung itu mencuat setelah jurnalis <em>SBS</em>. Patrick Abboud, menuliskan reportasenya.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Dalam laporan itu, sebagaimana dikutip <em>Dream</em> dari <em>sbs.com.au</em>, Rabu 19 November 2014, Abboud menuliskan ribuan orang dari berbagai pulau di Nusantara datang ke Gunung Kemukus ini. Para pendatang itu melakukan ritual ‘religi’ di sana. Ritual yang disebut Abboud sebagai hubungan badan tanpa ikatan perkawinan untuk mendapatkan nasib baik atau pesugihan.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Bagi masyarakat sekitar, Gunung Kemukus memang lekat dengan kisah Pangeran Samudra, yang diyakini sebagai keturunan raja Majapahit. Di puncak gunung setinggi 300 meter di atas permukaan laut itu terdapat bangunan joglo.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Di dalam bangunan itulah terdapat tiga makam. Sebuah makam dengan ukuran lebih besar –yang ditutupi kelambu putih- diyakini milik Pangeran Samudra dan ibunya, Ontrowulan. Sementara dua lainnya diyakini milik abdi mereka.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Sekitar 300 meter di sebelah timur kompleks makam itu terdapat Sendang Ontrowulan. Masyarakat sekitar meyakini sendang ini digunakan Ontrowulan untuk bersuci agar bisa bertemu Samudra. Sementara di depan gerbang makam itu terdapat anak tangga yang berjumlah 175.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Selain reportase tertulis, Abboud juga mengabadikan beberapa bagian ritual di Gunung Kemukus itu dalam bentuk video. Dia mewawancarai sejumlah peziarah dan juga mewawancarai Koentjoro Soeparno, profesor psikologi sosial dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> “Ini sesuatu yang aneh. Sebuah paradoks: ada masjid, kuburan, tapi di luar itu ada tempat melakukan seks terlarang,” kata Koentjoro dikutip dari <em>SBS</em>.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> “Tidak mungkin untuk mengabaikan bahwa ritual tersebut penuh dengan kontradiksi. Islam memandang perzinahan sebagai dosa, sehingga seks 'di luar nikah' jelas bertentangan dengan hukum agama,” tambah dia.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Dalam laporan itu, Abboud menggambarkan gubuk-gubuk yang dipakai untuk hubungan terlarang itu berderet di sepanjang jalur menuju kompleks makam. Gubuk-gubuk itu seolah berdesakan dengan tempat karaoke yang juga menjamur di sana. Laporan Abboud ini dikutip oleh berbagai media internasional.</div> </div>

Dunia Sorot Ritual Aneh di Gunung Kemukus Jateng

Dunia Sorot Ritual Aneh di Gunung Kemukus Jateng Dalam laporan itu, Abboud menggambarkan gubuk-gubuk yang dipakai untuk hubungan ter...

Baca selengkapnya »

Bagus Kodok, Mempelai Pria yang Menikahi Peri

<h1 style="background-color: white; font-family: Oswald; font-size: 40px; margin: 0px; text-align: center;"> Bagus Kodok, Mempelai Pria yang Menikahi Peri</h1> <div> <img alt="Bagus Kodok, Mempelai Pria yang Menikahi Peri" src="http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2014/10/09/5868/664xauto-sosok-bagus-kodok-pria-ngawi-yang-menikahi-peri-141009e.jpg" /></div> <div> <br /></div> <div> <h5 style="background-color: white; color: #333333; font-family: Oswald; font-size: 20px; line-height: 1.5em;"> Meski namanya Bagus Kodok, tapi sewaktu kecil cita-cita sangat gagah : Jadi Marinir. Pesta pernikahannya sangat magis karena mempelai perempuan ada dalam 'bayangan'.</h5> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> </div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> <strong>Dream -</strong> Pria itu duduk khusyuk di pelataran. Dadanya yang rata dibiarkan terbuka, berbatas kemben hijau. Rambutnya sebahu, putih terurai dibiarkan. Ronce bunga melati menjuntai di leher hingga batas perut. Gagah yang dipaksakan, memang.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Dia berjuluk Bagus Kodok Ibnu Sukodok. Pria 65 tahun ini tengah melakukan prosesi pernikahan paling unik di halaman rumah tua milik Bramantyo Prijosusilo. Resepsi itu di desa sih...tepatnya Desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu 8 Oktober kemarin.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Pernikahan yang dilakukan Bagus Kodok ini tak urung menyedot perhatian masyarakat. Bukan karena penampilan Kodok yang tak terlalu bagus..., masalahnya pengantin perempuan yang dinikahinya bukan manusia. Lalu apa ? Kodok juga ? </div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Nama pengantin perempuannya memang keren : Peri Roro Setyowati. Perhatikan gelar depannya : Peri. Sehingga sang pengantin perempuan memang tak berwujud, setidaknya para tamu yang datang tak bisa melihat mempelai wanita ini. </div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Hebatnya, tamu yang datang jumlahnya lebih dari seribu orang. Entah kenal dengan kedua mempelai atau tidak, mereka datang lebih karena penasaran pada pernikahan ganjil itu. Tapi bagi Bagus Kodok, yang datang jumlahnya jauh lebih banyak dari seribu orang itu. Karena pihak 'mempelai wanita' membawa rombongan besar, tapi tidak kasatmata. </div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Siapa sih Bagus Kodok ini ? Dia memang dikenal sebagai seniman, yang lahir di Surakarta, 1 Desember 1951. Waktu lahir, orangtuanya memberi nama : Prawoto Mangun Baskoro. Ibundanya adalah seorang sinden -penyanyi Jawa- yang cukup kondang, bernama Waliyem. Sementara ayahandanya, Sumodharsono bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Menjadi seniman bukanlah cita-cita Bagus Kodok. Sewaktu kecil, dia ingin menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO) atau yang sekarang disebut Marinir. Cita-cita itu membara kala Presiden Sukarno menggelorakan istilah 'ganyang Malaysia' akibat hubungan tidak harmonis antara negeri jiran itu dengan Indonesia.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Di masa kecil, Bagus Kodok mengasup ilmu di Sekolah Rakyat (SR). Dia sempat melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Namun hanya sampai kelas satu saja. Setelah itu, dia tak pernah kembali lagi ke jalur pendidikan formal. Kisah hidupnya kemudian dia lukis di jalanan.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Itulah yang membuat cita-citanya menjadi tentara kandas. Ditambah lagi, kasus pembunuhan yang dilakukan temannya di Surakarta telah memaksanya tinggal di Yogyakarta. Di sana, dia bertemu dengan sastrawan legendaris, Willibrordus Surendra Broto Rendra atau yang dikenal dengan nama WS Rendra.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Di Kota Gudeg itulah jiwa seninya menjadi terasah. Pada dekade 1970-an itu dia aktif di Bengkel Teater Yogyakarta, sebelum digulung Orde Baru. Mengetahui Bagus Kodok dekat dengan WS Rendra, maka sang ibu berpesan, "Jika kesenian itu telah menjadi pilihanmu, maka tekunilah hingga ajal menjemputmu."</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Sejak itulah dia mulai total menenggelamkan diri di dunia seni. Hingga kini, dia rajin menulis. Sajak-sajak juga terus tergores dari pena. Tak hanya itu, sejumlah lagu juga telah diciptakan oleh pria yang juga pandai bermusik ini.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> `Karya` terbarunya adalah pernikahan ganjil dengan Peri Roro Setyowati pada Rabu malam yang digelar di pelataran rumah tua milik Bramantyo itu. Sebuah pernikahan mistis yang kontroversial. [<strong>Baca juga: <a href="http://hotnewsserbaserbi.blogspot.com/2014/11/geger-pernikahan-manusia-dengan-peri-di.html" target="_blank">Geger Pernikahan Manusia dengan Peri di Ngawi</a></strong>]</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Namun, kekentalan darah seni itu pula yang membuat banyak orang ragu bahwa Bagus Kodok benar-benar menikah dengan makhluk halus. Sebagian besar orang yakin pernikahan itu hanyalah pertunjukan seni. Tapi keyakinan itu jangan sampai ke telinga si Bagus Kodok. Dia bisa marah istrinya dilecehkan. </div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Oalah Kodok....Kodok... Semoga Bahagia...</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> (<em>Dari berbagai sumber</em>)</div> </div>

Bagus Kodok, Mempelai Pria yang Menikahi Peri

Bagus Kodok, Mempelai Pria yang Menikahi Peri Meski namanya Bagus Kodok, tapi sewaktu kecil cita-cita sangat gagah : Jadi Marinir. P...

Baca selengkapnya »

Geger Pernikahan Manusia dengan Peri di Ngawi

<h1 style="background-color: white; font-family: Oswald; font-size: 40px; font-weight: normal; margin: 0px; text-align: center;"> Geger Pernikahan Manusia dengan Peri di Ngawi</h1> <div> <img alt="Geger Pernikahan Manusia dengan Peri di Ngawi" src="http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2014/10/09/5845/664xauto-geger-pernikahan-manusia-dengan-peri-di-ngawi-141009y.jpg" /></div> <div> <h5 style="background-color: white; color: #333333; font-family: Oswald; font-size: 20px; line-height: 1.5em;"> Bramantyo mengatakan perkawinan ini bukan mengada-ada atau hanya mencari sensasi, meskipun warga tak melihat mempelai wanita.</h5> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> </div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> <strong>Dream -</strong> Masyarakat Ngawi, Jawa Timur, digegerkan oleh pernikahan tak lazim yang digelar di rumah seniman seorang seniman, Bramantyo. Warga berbondong-bondong menyaksikan prosesi pernikahan aneh yang digelar di halaman rumah yang beralamat di Desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, pada Rabu 8 Oktober kemarin.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Adalah Bagus Kodok Ibnu Sukodok (63) dan Roro Setyowati yang menjadi pengantin itu. Yang membuat pernikahan ini menjadi aneh adalah mempelai perempuan. Roro Setiowati yang menjadi pasangan Bagus Kodok bukanlah manusia, melainkan peri.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> "Yang datang ribuan mas, mereka mau lihat pernikahan yang katanya beda alam itu," ujar petugas dari Polres Ngawi, Yoni, sebagaimana dikutip Dream dari merdeka.com, Kamis 9 Oktober 2014.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Sejak Rabu sore, ribuan warga sudah datang ke rumah Bramantyo yang berbentuk joglo limasan itu. Pejabat desa setempat juga datang. Namun banyak warga harus kecewa lantaran tidak bisa melihat sosok Peri Roro Setyowati dalam pernikahan yang dikemas dalam happening art itu.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> Bramantyo mengatakan, perkawinan ini bukan mengada-ada atau hanya mencari sensasi, meskipun warga tak melihat mempelai wanita. Menurut dia, pernikahan dua makhluk beda alam ini adalah sebuah peristiwa sakral.</div> <div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.5em;"> "Sekitar lima tahun lalu Eko Kodok kenal dengan Peri Roro Setyowati. Setelah sekian lama akhirnya diputuskan untuk menikah," ujar Bramantyo. Acara pernikahan sendiri menggunakan adat Jawa lengkap dengan segala prosesinya. (Ism)</div> </div>

Geger Pernikahan Manusia dengan Peri di Ngawi

Geger Pernikahan Manusia dengan Peri di Ngawi Bramantyo mengatakan perkawinan ini bukan mengada-ada atau hanya mencari sensasi, meskip...

Baca selengkapnya »